Agak hiperbola judulnya ? Menurut gw sesuai dengan situasi yang ada, tanpa mengurangi rasa hormat gw kepada klub asal wilayah barat, timur lebih ketat persaingannya.
Semua tim bisa saling mengalahkan, mungkin hanya Pertamina FC saja yg diragukan bila benar hanya menggunakan pemain sepakbola binaan mereka di Pertamina Foundation. Selebihnya semua pertandingan layak ditonton oleh pecinta futsal. Gw coba kupas kekuatan masing-masing tim.
IPC Pelindo
Juara bertahan dan favorit untuk lolos dari grup maut wilayah timur, gw beruntung melihat langsung bagaimana mereka bermain saat di Chonburi, Thailand beberapa waktu yang lalu. Meski kehilangan Rico Zulkarnaen tidak akan berpengaruh pada kekuatan IPC Pelindo yang merekrut 3 pemain muda Marvin, Farhan, dan Jaul. Ketiganya gw yakini mampu menyegarkan squad Coach Dadang yang menurut gw perlu regenerasi. Permasalahan terbesar adalah gw belum melihat pengganti Caesar yang baru sembuh dari cidera. Agak riskan memaksakan Caesar terus menerus pasca operasi, gw melihat Coach Dadang juga masih tergantung dengan nama besar seperti Jailani Ladjanibi, Randy Satria, Chaca dan Indra KP. Persaingan di timur akan sangat ketat seperti tahun lalu gw menilai perlunya porsi bermain lebih untuk para pemain baru dan pemain muda yang sudah ada seperti Syarif, Roni Alamsyah juga Indra Deco. Diposisi kiper Argia udah menunjukkan kemampuannya untuk menggantikan YAW, walau YAW tetap yang terbaik.
Vamos Mataram
Menjadi tim yang paling sibuk di urusan transfer pemain membuat pecinta futsal menaruh harapan besar tim yang dilatih oleh Bonsu Hasibuan. Masalah yang dihadapi bukan hanya akan dating dari lawan yang akan dihadapi, tap jugai bagaimana menentukan line up pemain setiap pertandingan. Potensi muda seperti Nico Pernando, Reza Arlian, sepertinya harus rela porsinya tidak sebanyak musim lalu. Kedatangan Adom, BBS, Andrew, Ekayana, Uta, Sunny, Damas hingga Niko Wijaya menjadikan tim ini bertabur bintang tapi juga bisa menjadi sasaran utama klub-klub kuda hitam di wilayah timur yang siap meladeni Los Galacticos kebanggaan para semeton ini dengan perjuangan luarbiasa. Pembuktian tim ini berhasil atau tidak bisa dilihat dari apakah mereka akan juara atau tidak. Gw sekali melihat mereka bermain, Coach Bonsu memiliki 3 paket grup pemain sama kuatnya. Tinggal bagaimana kita melihat mereka tidak hanya menang tapi harus menghibur. Ini adalah tim yang paling ditunggu penampilannya.
Bintang Timur Surabaya
Kuda paling hitam gw menyebutnya, persiapan matang dan kedatangan pemain-pemain baru yang akan mengangkat tim ini menjadi calon penantang serius 2 favorit diatas. Diposisi kiper Syaldi masih menjadi tumpuan seperti tahun lalu akan masih menjadi benteng yang kuat. Pemain baru mereka, Ryan, Bayu, Andika Ricky akan makin membuat variasi permainan lebih kaya ketimbang mengandalkan kerasnya permainan khas Surabaya yang mereka punya. Masih ada nama Kharismawan, Anza Rizal juga Suwito yang bisa jadi stabilisator tim. Dan tentunya publik akan melihat eks Persija, Rendy Irawan yang menurut gw bisa menjadi salah satu kartu As dari coach Eko.
Pinky Boys Makassar
Coach Arif kembali kerumahnya, dia lebih cocok menukangi tim papan tengah seperti Pinky Boys daripada Libido FC tahun lalu. Di Pinky Boys, Arif yang mengidolakan Mourinho ini bisa lebih berkreasi dengan pemain-pemain yang juga siap mengeluarkan kemampuan terbaiik mereka. Posisi kiper kehadiran Pohank semakin memperkuat tim kebanggaan Makassar ini yang kehilangan Damas. Datangnya Jardel, Rian Begeng, dan Karami membuat Pinky Boys tidak merasakan kehilangan 2 tower Uta dan Sunny. Seperti tahun lalu potensi Pinky mengejutkan sangat besar mengingat tim ini memiliki hubungan pelatih dan pemain yang sangat baik yang merupakan syarat mutlak sebuah tim mengarungi panjang dan ketatnya sebuah kompetisi.
Antam FC
Coach Muhidin sukses meraih final ditahun pertamanya membesut Pinky Boys tahun lalu membuat manajemen Antam FC merekrut beliau. Di Antam FC, Coach Muhidin akan dihadapkan dengan keadaan tim yang belum matang secara usia dan pengalaman bermain. Antam FC memiliki kumpulan pemain – pemain muda berbakat ditambah kiper senior Gerry dan satu pemain dengan bakat besar namun punya banyak masalah dengan beberapa pelatih, Randhyas. Arab panggilan dari Randhyas sebetulnya pemain yang bisa merubah suatu pertandingan tinggal bagaimana pelatih dan pemain lainnya bisa mengakomodir cara bermain Arab yang memang punya kemampuan diatas rata-rata. Tahun yang berat untuk Coach Muhidin akan dimulai Sabtu dan Minggu besok.
Black Steel Papua
Papua barat adalah satu-satunya provinsi yang berhasil lolos di dua event bergengsi tahun 2015, yaitu kualifikasi PON dan Liga Futsal Nusantara. Dukungan kuat dana diimbangi dengan bakat-bakat hebat tanah Papua mengantarkan tim ini menjadi tim promosi paling menjanjikan walau hanya menempati peringkat ketiga di LFN. Datangnya Sayan Karmadi tentu menarik karena Sayan bukan pelatih yang meloloskan Marcelino Warroy dkk. Kepergian Salamun ke Electric coba diganti beberapa punggawa senior yang biasa membela Black Steel dikompetisi nasional seperti, Ryan dan Panji. Sayan yang tahun lalu bermain untuk Biangbola membawa gerbong pemain terbaik Biangbola yang dikenal memiliki counter attack mematikan yang akan dipimpin Redita Lucky. Tim favorit gw, walau gw sadar tidak gampang lolos dari grup ini.
WPK Makassar
Tim promosi yang diloloskan dan dilatih oleh pelatih muda asal Makassar, Azhar Rahman akan berjuang menghundari degradasi ditahun pertama mereka yang diprediksi akan sangat berat ini. Kedatangan beberapa mantan pemain Pinky Boys diyakini belum cukup untuk bersaing di grup timur. Doa terbaik dari saya untuk tahun pertama Azhar sebagai pelatih kepala.
Prediksi 4 besar: IPC Pelindo, Vamos FC, Blacksteel dan Bintang Timur
Wuih... Keren. Sebutannya aja "Neraka Jahannam"
BalasHapusPenasaran sehebat apa mereka di lapangan hijau
Wuih... Keren. Sebutannya aja "Neraka Jahannam"
BalasHapusPenasaran sehebat apa mereka di lapangan hijau